Rabu, 21 Juni 2017
puisi untukmu aiku
Ai....
pastinya kau tahu,
Jika Ruang kosong ini
kan ku biarkan kosong kala sua kita
harus tersekat di dua dimensi
jangan kau tanya,
Jika kabarmu adalah
hal yang paling ku nanti
apalagi hadirmu disini
Bagaimana ku dustakan dirimu,
bila pelupuk ku masih memanjakanmu
Meskipun logikaku tak mampu
meng"anatomi"rasa yang terasa
Kita bak berjalan dalam lingkar berujung
tapi tak kenal pangkal ujungnya
Ai...
biarkan saja sang camar
suguhkan cawan yang menawan
tak kan ku ubah haluan apalagi meludah hina
B,21/6/17
By; mentarihttps://mobile.facebook.com/balqis.jazilah.3?refid=46&sld=eyJzZWFyY2hfc2lkIjoiNzViYTUyNWY2NzVmOWNjMzRhNGY0OGVhNTMxMzkyYTIiLCJxdWVyeSI6Im1lbnRhcmkiLCJzZWFyY2hfdHlwZSI6IlNlYXJjaCIsInNlcXVlbmNlX2lkIjozMTk0MjI1NjgsInBhZ2VfbnVtYmVyIjoxLCJmaWx0ZXJfdHlwZSI6IlNlYXJjaCIsImVudF9pZCI6MTAwMDE0Mzg3MzIzMTMzLCJwb3NpdGlvbiI6MCwicmVzdWx0X3R5cGUiOjIwNDh9&fref=search
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar