Senin, 09 April 2018

Jangan kau pandang aku sebelah mata

jangan kau pandang aku sebelah mata,

Reques by : Saras wati




1
Mungkin aku tak sepurnama rembulan,
namun takkan ku biarkan duniaku gulita meski hanya dengan temaram kasihku,
akan terus ku terangi hari-hari para mutiaraku tercinta....

2
Lantas dalan panjangnya perjalananku
takkan ku biarkan
mata ini terpejamkan,
langkah ini terhentikan,
bahkan sekedar lelap di haru maya
sebab  selain cinta, mereka juga inginkan ku tetap ada yang tentunya merinaikan tawa ria,
sepanjang usia,


3
Akulah perempuan,
yang mengembarakan rasa demi memuarakan jiwa
dan bila masanya tiba
kujumpai dermaganya hati,
akan ku persembahkan sekuntum kasih putih
terselip pada harum derma,
menyela setiap tengadah dedo'a,
maka izinkan aku menciummu dengan baktiku....



4
Maka aku hanya akan berdiam saja ketika bahasa jiwaku berbicara
sebab bibir tak mampu lagi berkata
sesungguhnya aku sangat merindukanmu..

puisi dan sajak habis manis sepah kau buang

" HABIS MANIS SEPAH KAI BUANG "


Reques by : Dewi Saras wati



1
Kini aku kau buang sia-sia,
ternyata pengorbananku selama ini tak kau pandang meski sebelah mata,
dalam hatimu aku subgguh tak bermakna,,
tak mengapa mungkin bagimu kini aku hanyalah awan gelap di langit jiggamu,
meskipun jika matahari begitu terik membakarmu
akulah yang kau pinta...
pun di malammu, aku hanyalah pelita
yang tak berguna ketika terang sinar purnama
namun yakinlah kau membutuhkanku jika malam gulita
tanpa rembulan dan sinarnya...


2
sungguh kau manusia yang tak tau malu,
di saat kau rapuh aku yang kau tuju,
sekalinya bahagia engkau melupa
Buta hatimu sungguh terlalu
habis manis kau buang aku..



3
Wahai tuhanku..
sungguh aku telah lelah tersakiti hati
sungguh aku ingin menyerah,
lihatlah lukanya jiwa
hancurnya rasa
lelah, kalah tegar jiwaku
terhempas airmata duka,

lelah sudah ingin ku raih bahagia
namun semuanya sirna terampas tangan durjana
hingga yang ku dapat hanyalah duka,
....

4
meskipun kini telah kau padamkan
aku pernah menjadi cahaya di gelapnya hidupmu
walau kini telah kau tinggalkan
akupun pernah menuntunmu
ketika hilang arahmu tanpa tujuan,
meskipun kini telah kau buang dan lupakan
namun aku pernah bernah kau jadikan tumpuan,
saat kau jatuh hilang harapan...


5
jika tak butuh kaupun tiada datang,
bila tanpa sebab tiada waktumu sempat,
kau datang kala berduka
menghilang saat bahagia
merintih jika bersedih membisu kala suka hatimu,
sungguh kau manusia yang tak tau malu ........

Kamis, 01 Maret 2018

puisi rindu, betapa ku merindukanmu

balasan komen fb vanessa liem
inspirasi sahabat nusantara.....




kembalilah pernama wahai bulanku...
aku masih di sini mendengang nada-nada cinta padamu

meskipun sesekali bingung meremung lalu akupun murung
sebab rindu padamu terkatung-katung...

tepislah pula gungah gelisah jiwamu
sebab syair kan ku hantar helai demi helai
wakau tak mampu menepis rindu hatimu,
namun yakinlah kurasa juga
rindu yang sama denganmu..

dan mendekatlah
akan ku bisik jua senandung rindu,
dan sepenggal kisah betapa berat hari hari tanpamu...




gusti wahyu abinaya
lembayung senja
kidung rindu di lembah sunyi.....

Rabu, 31 Januari 2018

Catatan biru 3, ' biarkan '

Coment back fb...



judul : biarkan
by : Gusti wahyu abinaya


jika redup yang terbuang, kembalilah lantang
demi gelap yang ingin terang..

Bertegur sapa dalam gelombang, hingga debur menjadi debar seirama....
tanpa dimensi, kitalah bayang kadang 'engkau' kadang 'aku', pun sesekali mencoba 'kita',
Kadang berbentur, kala suatu masa menempatkan di sudut yang sama...

Bertukar pantul demi sama merasai seperti apa dalam 'kita' kadang juga pada 'aku'....

Sedang dalam titik yang tiada bertemu, biarlah menjadi deru yang ingin sua menjamu....
Hingga lazim menghenpas batas teregang ikat tanpa lepas...
Dengan tetap diam tanpa sangkaan biarkan syair bicara dalam takdir yang hakikatnya rahasia...
Lantas pada semilir angin  menghembus nafas cinta
bersama senja berdendang lagu cinta....
Walaupun fana, sebab inilah dunia belumlah syurga.....




benua kayong
16:36 310118


Selasa, 30 Januari 2018

catatan biru bagian 2

balasan coment fb : Alianti Lian
kidung tanpa judul
by : Gusti Wahyu Abinaya



 mata dunia begitu kasat
hanya melihat seribu ragam dunia bertirai muslihatnya... tiada mampu
menatap lembut
pada ratap-ratap redup,
yang menyimpan sepercik binar sebalik kabut menggayut,,

namun kala melihat hakikat
yang tak hebat
matapun berkelebat menuju terang sesaat yang segera memulai gelap....

Sungguh aku tak mempunyai bahagia
seperti mereka,
sebab angan yang berhasrat telah terlewat,
genggamku pecah,
juangku kalah,
pun angan telah luluh lantah
sungguh bahagia bukan lagi milikku yang sahaya,..

meski sekian pengorbana rasa
sebagai tumbalnya angan jiwa..
tersenyum palsu belaka di atas gelak tawa,,

lantas aku kembali pada kesejatian yang aku..
luluh meripuh dalam simpuh
lusuh dalam angan yang tinggal separuh...

syair kidung rasa

to koment fb : Alianti Lian
by : Gusti Wahyu Abinaya



Mungkin nyata semakin tak nenyentuh makna
sebab hanya rasa meretas akal,
menjadi lembar-lembar sajak hambar,
sedang rima sesat dalam gelombang  kian tegelam,
jika tak kunjung singgah memuarakan asa,
lantas bagaimana menemukan dian yang sama hampa dalam pengelanaan....
raga menyusuri liku kelabu  kisah-kisah pilu,
terhempas,
terjatuh,
terhuyung namun kembali bangkit meniti arah, tanpa mampu mengubah hakikat takdir....
hanya senandungan jiwa,
rapal tanpa nada mengiring sepanjang pengembaraan,
miris perih mengiris bukan...?
Kata rasa hanya berucap dengan aksara,
sedang yang di tuju tak bisa membaca,
dan meskipun begitu tiada letih meski tertatih sejuta luka memerih,
terus melangkahkan angan demi hati yang ingin ku muarakan, berbagi jingga kala temaram senja,
berbagi hujan saat mendung gelap nembayang..
meski rasa hanya terlafaz melalui baitan kidung jiwa....



pasar baru

  1. 10:22 31-01-18



puisi jalanan berliku

Judul : menuju cita-cita
reques by : Desi Harianti




Gelap malam penuh kesunyian
Lamunan jauh menerawang angkasa
Membukakan pintu-pintu mimpi
Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa

Bias keremangan memudarkan kasih
Memutar hati menguak arti ilusi
Memedarkan beribu warni cahaya
Membayang menjauh dari arah cita

Gema kegundahan kian bertalu
Sekian resah mencari arah
Gemercik air melantun irama
Mengiring nyanyian jiwa gulana
Berhembus angin membelai lembut
Akankah masa depanku tanpa kabut temelut..

sekian terjal tebing ku daki menuju nyata harapan pun jalanan penuh duri,

Kapankah masa melepas duka menggenggam indah pelangi cinta
Merayu bernyanyi kerinduan
Menyongsong masa depan penuh kebahagiaan.....